Jenderal Dudung dan PWI Sepakat, Wartawan Garda Terdepan Bela Negara

4 Menit Membaca
Suasana pertemuan PWI Pusat dan Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional, Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman, Rabu, (12/11/ 2025). (foto humas PWI).

JAKARTA — Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dan Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional, Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman, sepakat bahwa media memiliki peran strategis sebagai benteng bela negara di tengah derasnya arus informasi digital.

Kesepahaman itu mengemuka dalam pertemuan di Kantor Penasihat Khusus Presiden, Jakarta, Rabu, 12 November 2025.

Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir, menyebut insan pers memiliki tanggung jawab besar menjaga integritas profesi sekaligus memperkuat semangat kebangsaan.

Di era informasi yang kian terbuka, menurutnya, wartawan dituntut tidak hanya menyampaikan fakta, tetapi juga menegakkan nilai-nilai moral dan etika publik.

“PWI ingin menjadi garda terdepan menjaga integritas dan etika profesi. Kita tidak boleh kalah oleh derasnya arus informasi digital yang sering kali menyesatkan publik,” ujar Munir.

Munir menegaskan, PWI tengah menyiapkan program bersama yang menempatkan jurnalis sebagai agen penguat persatuan bangsa dan harmoni sosial.

Ia meyakini, karya jurnalistik yang mendidik dan beretika merupakan bentuk nyata bela negara di ranah informasi.

“Kami ingin agar wartawan semakin berperan aktif dalam menjaga persatuan bangsa dan harmoni sosial di tengah masyarakat,” katanya.

Media Penentu Ketahanan Bangsa

Pernyataan Munir disambut positif oleh Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman. Ia menilai, wartawan memegang peran sentral dalam membentuk opini publik yang sehat serta menjaga kesatuan bangsa di tengah ancaman disinformasi dan polarisasi sosial.

“Media dan wartawan dapat membentuk opini publik yang sehat serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dari banyaknya informasi yang sering memecah belah,” ujar mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) itu.

Dudung menegaskan, semangat bela negara tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat pertahanan, tetapi juga seluruh elemen masyarakat, termasuk insan media.

a menilai, media yang berintegritas dan berwawasan kebangsaan menjadi pilar penting dalam menjaga stabilitas sosial dan karakter bangsa

“Media yang berintegritas dan berwawasan kebangsaan merupakan pilar penting dalam menjaga stabilitas sosial dan memperkuat karakter bangsa,” tutur Dudung yang juga pernah menjabat Pangdam Jaya.

Sekretaris Jenderal PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, turut memperkuat pandangan tersebut. Ia menyebutkan, wartawan memiliki kekuatan moral dan sosial untuk menanamkan nilai bela negara melalui karya jurnalistik yang mencerahkan.

“Semangat bela negara adalah tanggung jawab setiap warga negara, dan para wartawan memiliki kekuatan untuk membangun kesadaran itu demi menjaga persatuan bangsa,” ujarnya.

Undangan ke HPN 2026

Di akhir pertemuan, Akhmad Munir mengundang Jenderal Dudung Abdurachman untuk hadir dalam Hari Pers Nasional (HPN) 2026 yang akan digelar di Serang, Banten, pada 9 Februari 2026.

Dalam kesempatan itu, Munir juga memperkenalkan jajaran pengurus PWI Pusat Periode 2025–2030, antara lain Ketua Dewan Kehormatan Atal S. Depari, Ketua Bidang Hukum Anriko Pasaribu, Wakil Ketua Bidang Kerja Sama Kadirah.

Ketua Departemen Hankam dan Polri Johnny Handjojo, Wakil Ketua Departemen Hankam Bidang TNI Badar Subur, Wakil Ketua Departemen Hankam Bidang Polri Musrifah, Ketua Departemen Hukum Baren Antonio Siagian, serta Wakil Ketua Bidang Departemen Kajian dan Litbang Jimmy Endey.

Pertemuan tersebut menjadi simbol sinergi antara dunia pers dan sektor pertahanan nasional dalam memperkuat semangat bela negara melalui kekuatan informasi yang sehat, beretika, dan berpihak pada kepentingan bangsa. ***

Bagikan Berita Ini
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *