PEKANBARU — Pertumbuhan ekonomi Riau yang mencapai 4,92 persen dinilai sangat memggembirakan bagi masyarakat Riau. Kedepan, agar ekonomi lebih baik lagi, Perwakilan Bank Indonesia (BI) Riau menyarankan bila hilirisasi terbangun dengan baik maka pertumbuhan ekonomi jauh lebih bagus.
“Saat audensi dengan BI tadi kami sempat bertanya kepada pimpinan BI Perwakilan Riau, bagaimana agar pertumbuhan ekonomi lebih baik. Karena salah satu tugas BI itu adalah melakukan kajian dan memberikan masukan kepada pemerintah daerah untuk membuat kebijakan-kebijakan ekonomi,” ucap Ketua Komisi III DPRD Riau, Edi Basri SH MSi.
Ternyata kata Edi, BI menyarankan disamping ekspor, kita bangun hilirisasi dari punya CPO tersebut. Karena kalau hilirisasi bisa terbangun dengan baik, terpelihara mikro ekonomi masyarakat kita, maka pertumbuhan ekonomi akan jauh lebih bagus, ujarnya menirukan BI.
“Jadi bagaimana cara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita lebih bagus lagi, bangun hilirisasi daripada CPO kita. Sedangkan untuk menstabilkan inflasi, jaga beras dengan cabai. Karena kebutuhan cabai kita 25% dari produk kita yang ada. Bahkan kita sampai ke Jawa untuk beli cabai kebutuhan Riau ini,” tukasnya.
Lebih jauh terang Edi, Riau kuat mengkonsumsi cabai, sama dengan konsumsi beras. Artinya, satu suap nasi, satu suap cabai. ”Untuk itu, PT Pangan Riau Bertuah, (BUMD) kita arahkan supaya membuat usaha pembinaan petani cabai atau bikin kebun cabai itu sendiri supaya tidak perlu beli ke Jawa lagi,” ujarnya.
“Dia buat misalnya 10 hektare, kan enak itu. Nah, sekarang petani cabai kita kan khawatir. Kalau nanti dia pas panen yang sama dengan daerah lain, harganya jatuh. Itu harus ditampung oleh PT Riau Bertuah supaya bisa disimpan dulu,” tamabahnya.
Disisi lain Edi Basri juga mempertanyakan kinerja Dinas Pertanian Riau. Menurutnya, jika memang inflasi kita dipicu oleh beras dan cabai, kenapa Dinas-dinas selama ini apa nggak bekerja, tanya Edi. =fin
