PEKANBARU — Sekretaris Komisi II DPRD Riau, Androy Andrerianda mengaku untuk rapat komisi tidak ada quorum sesuai tata tertib (tatib). Sesuai tatib dewan, quorum hanya berlaku untuk rapat paripurna.
“Di tatib itu rasanya tidak ada. Itu kan di rapat paripurna dan lain-lain. Ketika hearing kalau kita pertanyakan, belum verifikasi tadi, ketua koperasinya yang mana. Tapi, tiba-tiba bergejolak seperti itu,” jawab politisi fraksi Gerindra itu saat ditanya mengenai ada tidaknya tatib quorum dalam rapat Komisi, Rabu (08/10/2025).
Menyikapi walk outnya pihak Koperasi Nenek Eno Senama Nenek (KNES) dari ruang Medium DPRD Riau, Androy menegaskan kepada Dinas Koperasi Kampar agar bupati segera mengambil opsi apa yang terbaik untuk masyarakat.
Sementara saat ditanya mengenai sikap walk out yang diambil pihak KNES, Androy mengaku tidak tersinggung sedikitpun. ”Karena baginya, watak, pikiran, semua berbeda-beda. Kita siap untuk rakyat dan dipilih oleh rakyat,” ujarnya.
Androy pun berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar selaku pimpina tertinggi di wilayahnya yakni Bupati agar segera mengambil opsi apa yang terbaik untuk masyarakat yang berkonflik.
Ia mengaku, pihaknya tidak memberikan deadline kepada Pemkab Kampar. Akan tetapi pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Koperasi, Dinas Perkebunan dan PTPN IV di ruang Medium, pihaknya meminta agar masalah ini dapat terselesaikan sebelum menjadi atensi pemerintah pusat.
Sementara saat ditanya apakah Komisi II DPRD Riau akan kembali mengundang KNES, Androy mengatakan bahwa kalau KNES ingin hadir kembali pihaknya terbuka.
“Kawan-kawan Komisi II juga terbuka menyampaikan pendapat. Kalau kita mengundang lagi kita komunikasikan lagi dengan kawan-kawan di Komisi II. Karena saya hanya sebagai Sekretaris Komisi tidak bisa menentukan sidang,” ucapnya.
Sementara itu saat ditanya hikmah apa yang bisa diambil DPRD Riau atas walk outnya KNES hari ini, Androy tidak ada. Itu biasa dalam memimpin rapat dalam undangan, tutup Androy.
Seperti diketahui, pihak KNES memilih walk out dari RDP Komisi II DPRD Riau, Rabu (08/10/2025). Sikap itu diambil akibat ketidakdisiplinan Komisi II DPRD Riau terkait jadwal rapat.
Peristiwa itu terjadi sesaat sebelum RDP Komisi II DPRD Riau dengan KNES dimulai, saat Suparman mempertanyakan kepada pimpinan sidang apakah Komisi II DPRD Riau sudah quorum apa belum.
Menjawab hal itu, Sekretaris Komisi II DPRD Riau, Androy Andrerianda, mengatakan bahwa anggota Komisi II DPRD Riau lainnya masih punya kesibukan di dapil masing-masing.
Suparman kemudian menyela perkataan Androy mengenai tata tertib (tatib) dewan apakah sudah berubah atau seperti apa.
“Saya lima belas tahun berada di gedung DPRD Riau ini. Berarti undangan rapat hari ini dilakukan tanpa rapat sebelumnya. Harusnya, sebelum kita mengundang, sanggup ndak kita menghadiri rapat. Semua jenis rapat sama,” terang Suparman.
Tak mendapat jawaban yang pas dari Androy, akhirnya Suparman dan pengurus koperasi KNES memilih walk out dari ruang paripurna menuju halaman parkir DPRD Riau.
Saat dikonfirmasi, pembina koperasi KNES, Suparman mengatakan pihaknya dengan senang hati diundang oleh wakil rakyat. Dengan jarak lebih kurang 200 km dari Gedung DPRD Riau pihaknya dengan semangat menyampaikan uneg uneg kepada DPRD Riau. Namun sungguh disayangkan sikap pimpinan sidang Komisi II DPRD Riau sungguh mengecewakan.
Tak sampai disitu, Suparman berjanji akan menyurati ke pimpinan partainya atas sikap anggota DPRD Riau tersebut. Karena seolah olah tidak tepat waktu, budaya baik di lembaga DPRD Riau.
“Kami akan menyurati pimpinan DPRD Riau, Badan Kehormatan, kami akan menyurati Ketua Umum partainya yang mengatakan, rakyat datang harus bersabar untuk menunggu anggota DPRD yang datang dari dapilnya masing-masing. Padahal kami diundang. Dimana tatib hari ini berbeda dengan tatib sebelumnya,” ucap Suparman dengan geram.
Suparman mengaku anggota KNES yang datang hari ini banyak anggota DPRD baik yang masih aktif maupun yang sudah selesai masa jabatannya. Untuk itu ia pun mengimbau agar DPRD Riau jangan berbohong lagi, pungkasnya. =fin
