Warga Jalan Damai Hadang Truk PT Wira Agung, Abaikan Kesepekatan Bersama

2 Menit Membaca
Armada PT WA yang distop oleh warga RW 08 Kelurahan Palas,Senin (10/11/2025).

PEKANBARU —Kesabaran Warga Kelurahan Palas, Kecamatan Rumbai,  akhirnya memuncak. Puluhan warga yang tinggal di Jalan Damai, Kelurahaan Palas, melakukan aksi penyetopan truk penimbunan jalan tol milik PT. Wira Agung (WA), subkontraktor  atau vendor yang bekerja untuk PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI).

Menurut warga, armada truk tronton angkutan tanah timbun tol Lingkar Pekanbaru tersebut, dinilai tidak peduli dan tidak komitmen dengan perjanjian yang dibuat bersama. Hingga warga terpaksa mengehentikan truk besar itu saat melintas di Jalan Damai, Kelurahan Palas, Senin (10/11/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.

Ketua RW 08 Kelurahan Palas, Kecamatan Rumbai, Junaidi Agus saat ditemui wartawan membenarkan aksi warga menghentikan truk bermuatan tanah timbun itu. “Aksi warga ini bukan kali pertama. Ini sudah kesekian kalinya warga mengingatkan PT WA selaku vendor PT HKI,” ujarnya.

Junaidi menceritakan, sesuai kesepakatan warga dengan PT WA, ada beberapa poin yang harus dilaksanakan PT WA, pertama, apabila jalan rusak/berlubang, PT WA harus segera membenahinya.

Kemudian Jalan yang berdebu/berlumpur, PT WA harus segera membersihkannya. Penyiraman jalan dilakukan oleh PT HKI dan PT WA, serta dua orang warga tempatan dipekerjakan oleh PT WA dan terakhir, jika ada kecelakaan yang diakibatkan akibat kelalaian PT WA, masyarakat dapat melaporkannya ke PT HKI.

Lebih lanjut kata Junaidi, jika hasil musyawarah itu tidak diindahkan oleh PT WA, maka pekerjaan penimbunan jalan tol dapat dilakukan penyetopan armada oleh masyarakat RW 08, khususnya warga Jalan Damai Palas.

Menariknya, surat musyawarah PT WA dan masyarakat RW 08, tertanggal 14 Juli 2025 itu, justru diabaikan oleh PT WA sendiri. Akibatnya, warga kembali melakukan aksi penyetopan armada PT WA tersebut.

Sementara itu salah seorang sopir truk pengangkutan tanah timbun milik PT WA Kiswardi mengaku hanya bisa pasrah dengan aksi sekitar.

Menurut Junaidi, aksi warga ini merupakan puncak akumulasi atas sikap PT WA yang dinilai mengabaikan kesepakatan terhadap keluhan warga selama ini. =fin

Bagikan Berita Ini
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *