PEKANBARU — Hingga hari ke-6 masa reses, anggota DPRD Riau Robin Hutagalung SH, sudah turun di 10 titik di Kota Pekanbaru. Sejauh ini aspirasi dan keluhan masyarakat yang disampaikan kepadanya adalah, keterbatasan daya tampung Sekolah Menengah Atas (SMA) tidak mampu menampung lulusan SMP.
“Khususnya di kelurahan-kelurahan tertentu, mereka ini dirugikan kan dari sistem zonasi. Artinya, banyak tempat-tempat yang menginginkan adanya pembangunan sekolah baru untuk SMA. Seperti di Tangkerang Barat, di daerah Rumbai, di Kulim sampai ke Sialang Rampai dan Tenayan Raya. Mereka betul- betul kesulitan. Sehingga membuat para orang tua stres duluan ketika masuk tahun ajaran baru,” ucapnya.
Menurut politisi fraksi PDIP DPRD Riau itu, untuk membangun sekolah baru diperlukan lahan. Hanya saja ketika ditanyakan kepada masyarakat ketersediaan lahan, mereka tidak bisa menjawab.
Sementara kalau pemerintah yang mencari lahan kosong untuk pebangunan sekolah, juga jauh dari tempat tinggal masyarakat.
“Nah, tentu sekolah-sekolah swasta ini yang perlu ditingkatkan kualitasnya. Karena terus terang saja kan banyak sekolah swasta yang muridnya hanya 20, 30 siswa. Kalaupun ada sekarang kebijakan pemerintah Provinsi Riau afirmasi jalur swasta, itu kan tidak semua orang harus jalur afirmasi,” ujarnya.
Terkait soal infrastruktur kata Robin, pihaknya sudah berupaya menjelaskan kepada masyarakat kondisi keuangan Pemprov Riau. Jadi mereka mungkin mereka masih bisa memahami kondisi tersebut.
Untuk pelayanan di rumah sakit khususnya di IGD imbuh Robin, masyarakat mengeluhkan pelayanan karena yang sering dipertanyakan sisi pembayaran. “Masyarakat itu maunya layani dulu mereka baru tanya pembayarannya,” pungkas Robin. =fin
