PWI Pusat Sosialisasikan Anugerah Kebudayaan Wartawan dan Kepala Daerah

3 Menit Membaca
Sekjen PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, didampingi Direktur Anugerah Seni dan Kebudayaan, Yusuf Susilo Hartono, memimpin rapat daring Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2026, Rabu (22/10/2025).
 

JAKARTA — Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat mulai melakukan sosialisasi Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2026, ajang apresiasi bagi wartawan dan kepala daerah yang berperan aktif memajukan kebudayaan lokal.

Penghargaan tersebut akan diumumkan pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2026 di Provinsi Banten, 6–9 Februari mendatang.

Sosialisasi disampaikan melalui rapat daring pada Rabu, 22 Oktober 2025, dipimpin Sekretaris Jenderal PWI Pusat Zulmansyah Sekedang, yang juga menjabat Ketua Panitia HPN 2026, bersama Direktur Anugerah Seni dan Kebudayaan Yusuf Susilo Hartono.

Kegiatan ini diikuti Ketua PWI Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia, serta perwakilan Dinas Komunikasi dan Informatika dari berbagai daerah.

“Kita bersyukur, Anugerah Kebudayaan ini bisa kembali digelar setelah sempat terhenti. Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi program unggulan PWI Pusat karena manfaatnya besar bagi wartawan dan kepala daerah,” ujar Zulmansyah.

Ia mendorong pengurus PWI di seluruh daerah untuk aktif menginformasikan ajang ini kepada para mitra, terutama kepala daerah.

“Kami yakin, banyak bupati dan wali kota yang punya kontribusi nyata dalam memajukan kebudayaan daerahnya,” katanya.

Tema dan Kriteria Penghargaan

Direktur Anugerah Seni dan Kebudayaan PWI Pusat, Yusuf Susilo Hartono, menjelaskan bahwa tema penghargaan tahun ini adalah “Pemajuan Kebudayaan Daerah yang Inklusif dan Berkelanjutan, Berbasis Media dan Pers.

Menurutnya, penghargaan diberikan kepada kepala daerah dan komunitas yang memiliki rekam jejak kuat dalam pengembangan kebudayaan, serta wartawan yang konsisten menulis dan mengangkat potensi budaya lokal.

“Tujuannya untuk mendorong penguatan kebudayaan daerah dan komunitas pemaju kebudayaan melalui sinergi media dan pers,” ujarnya.

Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2026 terbuka bagi seluruh bupati dan wali kota aktif yang tidak sedang berurusan dengan hukum.

Peserta dapat mendaftarkan satu karya atau kegiatan budaya yang relevan dengan tema, disertai proposal dan video pendukung.

“Proposal harus disusun menarik dan orisinal, tidak boleh dibuat menggunakan Artificial Intelligence (AI),” tegas Yusuf.

Untuk Wartawan dan Komunitas Budaya Untuk kategori wartawan dan komunitas, ajang ini terbuka bagi wartawan lintas organisasi yang aktif berkesenian dan berkebudayaan bersama komunitasnya.

“Peserta harus memiliki pengalaman berkarya seni atau budaya minimal 10 tahun, dibuktikan dengan portofolio, biodata, tautan berita, dokumentasi, serta identitas diri dan kartu pers,” jelas Yusuf.

Pendaftaran dibuka mulai 21 Oktober hingga 21 November 2025 melalui surat elektronik AK-PWI-HPN2026@gmail.com. ***

Bagikan Berita Ini
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *